Mengenal Cara Yang Dilakukan Dokter Untuk Mendiagnosis Aritmia Pada Pasien

Apakah anda pernah mengalami jantung yang berdetak dengan lambat atau cepat? Jika iya, mungkin anda mengalami kondisi kesehatan seperti aritmia. Kondisi tersebut merupakan masalah pada jantung yang membuat organ berdetak menjadi tidak normal. Apabila hal tersebut terjadi ada beberapa prosedur yang dilakukan dokter seperti intervensi elektrofisiologi. Berikut ulasannya!

Diagnosis Aritmia yang Biasa Dilakukan Oleh Dokter

1. Prosedur Ekokardiogram

Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter akan menanyakan berbagai macam hal mengenai penyakit yang pernah diderita. Tak hanya meninjau riwayat perjalanan penyakit pasien saja, ternyata dokter juga akan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Tujuannya adalah melihat gejala aritmia yang dapat terjadi pada jantung pasien.

Umumnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti ekokardiogram. Prosedur yang satu ini dilakukan sedemikian rupa pada pasien untuk mengevaluasi fungsi katup dan otot jantung. Selain itu, prosedur ini diterapkan untuk mendeteksi bagaimana aritmia bisa terjadi dengan bantuan gelombang suara.

2. Studi Elektrofisiologi

Studi Elektrofisiologi atau EP ini merupakan salah satu prosedur yang juga cukup efektif untuk melakukan diagnosis pada penyakit irama jantung. Dokter menerapkan metode yang satu ini untuk mengetahui lokasi aritmia dan penyebabnya. Hal ini dilakukan dengan cara menggunakan teknik pemetaan serta penyebaran impuls listrik yang ada di dalam jantung.

3. Elektrokardiogram (EKG)

Selain intervensi elektrofisiologi, ada juga elektrokardiogram (EKG) yang digunakan untuk merekam aktivitas elektrik di dalam jantung. Prosedur yang satu ini akan memanfaatkan beberapa peralatan khusus agar dapat mendeteksi secara menyeluruh aliran elektrik dalam jantung. Prosedur yang satu ini dilakukan dengan cara menempelkan elektroda pada permukaan kulit di dada.

4. Uji latih beban jantung

Di prosedur berikutnya, dokter akan menerapkan uji latih beban jantung untuk melihat seberapa jauh tingkat keteraturan irama jantung. Langkah ini dilakukan dengan cara yang efektif dan sesuai petunjuk medis. Setelah itu, spesialis dokter jantung akan melihat kondisi tingkat irama jantung sebelum mengalami perubahan ketika melakukan aktivitas fisik tadi.

5. Monitor Holter

Tak berhenti sampai di situ saja, ada juga prosedur berupa monitor holter yang dilakukan untuk merekam berbagai aktivitas jantung selama pasien melakukan aktivitas dalam waktu tertentu. Perangkat ini akan digunakan untuk memeriksa detak jantung tak teratur dan menentukan tindakan selanjutnya yang harus dilakukan pasien.

Baca Juga : profil dokter faris basalamah

6. Kateterisasi jantung

Selain metode intervensi elektrofisiologi, ada juga prosedur bernama kateterisasi jantung yang diterapkan oleh dokter untuk mengetahui berbagai kondisi pasien. Khususnya dalam hal kondisi bagian jantung, seperti , koroner, katup, bilik, serta pembuluh darah. Metode ini akan dilakukan dengan bantuan zat pewarna khusus serta X-ray agar mendapatkan diagnosis yang tepat.

Dengan prosedur yang sedemikian rupa tersebut, dokter bisa mendeteksi bagaimana pasien mengalami gangguan irama pada jantung. Setelah itu, hasil diagnosis akan diterjemahkan dan diambil kesimpulan untuk melakukan perawatan dan tindakan lebih lanjut. Untuk melakukan prosedur tersebut, anda bisa mempercayakannya pada Heartology

0コメント

  • 1000 / 1000